7 Kasus Kebakaran Terbesar di Indonesia – Kebakaran menghanguskan Halte TransJakarta Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin . Beruntung, tidak ada korban jiwa imbas kejadian ini. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Namun, pihak PT TransJakarta menduga api berasal dari luar halte. Akibat peristiwa ini, PT TransJakarta segera membangun halte sementara yang lokasinya tak jauh dari lokasi halte yang terbakar. Rata-rata kasus kebakaran di DKI Jakarta mencapai 1.500 per tahunnya. slot gacor Pada data tahun 2022 tercatat ada 1.691 kasus kebakaran, 1.113 di antaranya dipicu korsleting.
Sementara, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta menyebut sudah ada 880 kasus kebakaran yang terjadi pada semester I tahun 2023. Ini artinya, dalam satu hari bisa terjadi 4-5 kasus kebakaran. Kebakaran yang terjadi di Halte TransJakarta Tendean adalah contoh kecil kelalaian masyarakat yang mengakibatkan terjadinya kebakaran. Di tahun-tahun sebelumnya, beberapa wilayah di Tanah Air juga sempat mengalami peristiwa terbesar di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, berikut daftar kebakaran terbesar di Indonesia yang meninggalkan banyak kerugian secara materiil dan immateriil.
Kebakaran di Jatipulo
15 Maret 2009, sempat terjadi kebakaran di Jalan Pelita, Jati Pulo, Tomang, Palmerah, Jakarta Barat. Peristiwa ini melahap sedikitnya 300 rumah yang dihuni sekitar 664 jiwa dari 228 kepala keluarga. Kebakaran terjadi sekitar pukul 22.10 WIB. Tim pemadam kebakaran akhirnya mengerahkan daftar ibcbet 13 unit mobil pemadam kebakaran untuk mengantisipasi meluasnya api. Kobaran api berhasil dipadamkan dengan pada pukul 02.45 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun total kerugian diprediksi mencapai Rp2,5 miliar.
Kebakaran Hutan 1997-1998
Kebakaran hutan slot deposit 10 ribu 1997-1998 menjadi peristiwa kebakaran hutan terparah dan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. Dilansir dari ENSO dalam CIFOR Occasional Paper, seluas 9,75 hektar lahan hangus terbakar dalam peristiwa ini dan menyebabkan kerugian hingga 4,47 miliar dolar AS. Tidak hanya Indonesia yang dirugikan, negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei juga merasakan dampak. Pasalnya, kabut asap kebakaran hutan terbesar di Indonesia ini membuat Air Pollution Index (API) di negara-negara tersebut mencapai ke tingkat berbahaya.
Kebakaran Plumpang
Kebakaran terbesar di Indonesia yang terakhir terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada 3 Maret 2023. Peristiwa ini mengakibatkan 14 orang tewas dan 28 orang mengalami luka bakar. Kebakaran Plumpang bukan baru terjadi kali ini. Pada tahun 2009, peristiwa serupa sempat terjadi, namun kobaran api tidak sampai ke pemukiman warga. Dampak dari tragedi ini, beberapa warga setempat trauma membayangkan ancaman kebakaran yang akan terjadi di masa depan.
Kompleks Pergudangan 99
Sebuah gudang kembang api yang berada di Komplek Pergudangan 99, Jalan Raya Salembaran, Cengklong, Kosambi, Tangerang, Banten, terbakar pada 26 Oktober 2017 sekitar pukul 08.30 WIB. Para pekerja gudang kembang api ini menjadi korban dari peristiwa ini. Korban tewas sedikitnya ada 49 orang dari 103 pekerja di gudang tersebut. Sementara, korban luka tercatat sekitar 46 orang.
Kebakaran Hutan 1982
Kebakaran hutan di tahun 1982 yang terjadi di Kalimantan Timur menjadi kebakaran hutan terbesar di Indonesia. Peristiwa ini terjadi saat musim kemarau panjang dan fenomena el nino. Dampaknya, api menghanguskan lahan seluas 3,2 juta hektar di Kalimantan Timur dan 2,7 juta hektar hutan hujan tropis. World Resources Institute (WRI) melaporkan total kerugian akibat kebakaran hutan ini mencapai 9 miliar dolar AS. Tidak hanya merugikan secara materiil, kebakaran ini juga menyebabkan kerugian immateriil yang menghambat transportasi darat dan udara di wilayah Malaysia dan Singapura.
Kebakaran Mall Yogya
Kebakaran Mal Yogya menjadi bagian dari kerusuhan Mei 1998. Peristiwa ini terjadi pada 15 Mei 1998, saat ratusan warga diprovokasi sekelompok pria menjarah Mal Yogya yang berada di kawasan Klender, Jakarta Timur. Kelompok provokator ini menyamar dengan menggunakan seragam SMA. Setelah berhasil memprovokasi warga, mereka semua mulai menjarah Mal Yogya sambil berteriak “Jarah Yogya. Serbu..!
Di saat warga sibuk menjarah seisi mal, tiba-tiba ada sebuah mobil pick up datang berisi pria-pria kekar membawa jeriken. Sejumlah pria tersebut lalu menumpahkan jeriken berisi bensin ke arah kasur dan pakaian yang terkumpul dan membakarnya. Tak lama api berkobar sangat besar dan memanggang seluruh penjuru Mal Yogya. Ratusan warga yang menjarah mal terjebak di dalam. Beberapa berupaya untuk menyelamatkan diri dengan melompat dari gedung, beberapa jatuh pingsan karena menghirup asap api. Usai api dipadamkan, terdapat ratusan mayat gosong hangus terbakar di dalam Mal Yogya. Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) mencatat perkiraan korban tewas dalam kebakaran Mal Yogya mencapai 488 orang.
Kebakaran di Gunung Lawu
Kebakaran sempat terjadi di hutan lereng Gunung Lawu sisi selatan wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Timur, pada 16 Oktober 2015. Pihak Kepolisian Resor Magetan kesulitan untuk menembus lokasi dan mencari para pendaki yang tertinggal di atas. Sebab, kejadiannya terjadi di sekitar pos 3 dan 4. Komandan Pengendali Operasi SAR menduga peristiwa ini terjadi oleh faktor alam atau api unggun yang belum sepenuhnya padam saat ditinggalkan para pendaki.
Namun ada spekulasi lain yang menyebut bahwa kebakaran ini sengaja dibuat oleh pihak tertentu untuk menurunkan status Hutan Lindung menjadi kawasan pariwisata maupun industri pertanian. Dampak dari peristiwa ini, ada sebanyak 7 pendaki meninggal dunia karena luka bakar. Korban selamat lainnya juga terkena luka bakar karena terjebak oleh asap dan api.